Minggu, 12 Mei 2013

TUGAS 4 TOU 2

TUGAS 3 TEORI ORGANISASI UMUM 2
M. JUMHURI NPM 1A112127 2KA29
 
Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi
(bagian 2)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
  •  Posisi/Kedudukan
1.       Dalam kerangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam hal berikut.
2.       Letak posisi; dalam hal ini apakah is sebagai pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer)
3.       Tingkatan posisi; dalam hal ini apakah sebagai strategi, policy, peraturan, organisasional, operasional, teknis
  • Masalah
Masalah atau problem adalah apa yang menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus diselesaikan
  • Situasi
Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat.

•Faktor-faktor itu dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.

Faktor-faktor yang konstan (C), yaitu faktor-faktor yang sifatnya tidak berubah-ubah atau tetap keadaanya.
Faktor-faktor yang tidak konstan, atau variabel (V), yaitu faktor-faktor yang sifatnya selalu berubah-ubah, tidak tetap keadaannya.
  • Kondisi

Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya ber-buat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut merupakan sumber daya-sumber daya.
 
  • Tujuan  
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha, pada umumnya telah tertentu/ telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objective
 

TUGAS 3 TOU 2



TUGAS 3 TEORI ORGANISASI UMUM 2
M. JUMHURI NPM 1A112127 2KA29


Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi
(bagian 1)
Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan
 
Teori Keputusan adalah berasal dari teori kemungkinan yang merupakan konsekuensi dari beberapa keputusan yang telah dievaluasi. Teori Keputusan digunakan untuk berbagai macam ilmu bidang study, terutama bidang ekonomi.
Dua metode dari teori keputusan yang terkenal adalah teori keputusan normatif dan teori keputusan deskriptif.
Teori Keputusan Normatif dicapai berdasarkan alasan yang rasional atau bisa disebut dengan alasan yang masuk akal (teori logika), sedangkan teori keputusan Deskriptif dicapai berdasarkan empirik atau merupakan hasil pengamatan, percobaan, dan biasanya dikuatkan dengan statistik.
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final . Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.

Jenis-Jenis Keputusan Organisasi  


1. Keputusan Untuk Menyelesaikan Masalah (Problem Solving  Decision)
    Pengambilan keputusan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi
    Contohnya : Ketika terjadi tagihan konsumen yang tidak terbayarkan, keputusan harus
                       segera diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut.
2. Keputusan Berdasarkan Intuisi (Intuitive Decision)
    Keputusan ini diambil berdasarkan perasaan atau intuisi seseorang, biasanya dipengarui
    oleh pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.
3. Keputusan Untuk Mengatasi Konflik (Conflict Decision)
    Keputusan ini diambil dengan tujaun agar konflik yang timbul tidak berujung pada
    pertikaian dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi usaha tim Anda.
4. Keputusan Yang Diambil Berdasarkan Alasan Yang Strategis (Strategic Decision)
    Keputusan ini diambil dengan tujuan agar suatu usaha bisa menyelesaikan dan
    mengatasi konflik yang timbul kapanpun.
5. Keputusan Kreatif (Creative Decision)
    Apabila suatu masalah sering terjadi baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
    kegiatan bisnis, perlu diambil sebuah keputusan yang bersifat tuntas, kreatif dan inovatif
    sehingga permasalahan tersebut tidak terjadi lagi.
6. Tidak Ada Keputusan Atau Keputusan Diam (Silent Decision)
    Dengan tidak mengambil langkah atau tindakan dan justru memilig diam sebenarnya
    Anda sudah mengambil keputusan dan jenis keputusan ini disebut keputusan diam.
    Biasanya keputusan ini di ambil karna dilatarbelakangi oleh :
    a. Menunggu apa yang akan terjadi.
    b. Melihat reaksinya.
    c. Tidak mau mengikuti arus atau emosi yang muncul.
    d. Membiarkan itu terjadi. 

TUGAS 2 TOU 2



TUGAS 2 TEORI ORGANISASI UMUM 2
M. JUMHURI NPM 1A112127 2KA29


Peran Komunikasi Dalam Organisasi
(bagian 2)
Komunikasi Efektif
Ada delapan langkah dalam mengembangkan komunikasi yang efektif.
  • Mengidentifikasikan pemirsa atau konsumen sasaran : menganalisa pembeli potensial produk perusahaan dan menetapkan target konsumen.
  • Menentukan tujuan komunikasi : kebutuhan kategori, kesadaran merek, sikap merek, maksud pembelian merek.
  • Merancang komunikasi : strategi pesan, strategi kreatif, sumber pesan, adaptasi global.
  • Memilih saluran komunikasi.
1. Saluran komunikasi pribadi : dua orang atau lebih berkomunikasi tatap muka, antara seseorang dengan pemirsa, melalui telepon atau melalui e-mail.
2. Saluran komunikasi nonpribadi : komunikasi yang diarahkan ke lebih dari satu orang dan meliputi media, promosi penjualan, acara dan pengalaman, serta hubungan masyarakat.
  • Menetapkan total anggaran komunikasi pemasaran : metode terjangkau, metode persentase penjualan, metode paritas kompetitif, metode tujuan dan tugas.
  • Memutuskan bauran komunikasi pemasaran (marketing mix).
  • Mengukur hasil komunikasi : mengukur dampak pesan yang dikomunikasikan terhadap konsumen sasaran dan umpan balik yang diterima.
  • Mengelola proses komunikasi pemasaran terintegrasi : mengkoordinasikan media, mengimplementasikan IMC (Integrated Marketing Communication) atau komunikasi pemasaran terpadu.
Implikasi Manajerial  


Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
  • Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
  • Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
  • Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
  • Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
  • Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
  • Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")